kromatografi kertas termasuk kromatografi partisi. fasa diamnya air dan fasa penyokongnya adalah selulosa. fasa geraknya biasanya merupakan campuran dari salah satu pelarut-pelarut organik atau air.
setelah elusi selesai, noda ditandai dengan penanda. bila noda tidak berwarna maka harus dideteksi secara fisika dan kimia.
1. secara fisika dengan menggunakan uap iodium, lampu UV
2. secara kimia dengan menggunakan pereaksi cerium sulfat, dragendrof, liberman burchard.
kecepatan elusi pada kromatografi kertas dipengaruhi oleh:
1. ketebalan kertas
2. kekentalan eluen
3. pelarut, jangan menggunakan pelarut yang terlalu cepat menguap.
pada kromatografi kertas, eluen bergerak berdasarkan gaya kapiler dari bawah keatas (ascending) sama dengan KLT. tetapi bisa juga dengan gaya gravitasi bila elusinya dari atas ke bawah (descending). eluen yang digunakan pada kromatografi kertas umumnya adalah campuran berbagai pelarut terutama air.
kertas kromatografi yang sering digunakan adalah kertas whatmann yang beredar bermacam-macam seperti ukuran 20 x 20 cm, 5 x 100 cm dan 50 x 50 cm.
kromatografi kertas
- serat fasa penyokongnya lebih pendek
- bercaknya lebih kecil dari pada KLT (kromatografi lapis tipis)
- waktunya lebih lama dari pada adsorben lain, tapi lebih singkat dari pada KLT
- tidak bisa menggunakan pereaksi H2SO4 karena selulosa akan terdekomposisi